Senin, 03 Juli 2017

ANALISIS SWOT BISNIS TERNAK KAMBING/DOMBA

PROJECT UAS MANAJEMEN STRATEGIK
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA

BISNIS TERNAK KAMBING/DOMBA
JL. Mauk Kampung Bubulak Desa Marga Mulya Kabupaten Tangerang

PENULIS : AGUS SALIM
NPM : 1536017001



PENDAHULUAN
Ternak kambing jawa maupun gembel atau domba sebenarnya sudah biasa oleh masyarakat Indonesia. Kami jual bibit atau anakan kambing jawa maupun gembel dengan harga Rp 40.000/kg kambing hidup. Anda bisa memilih kambingnya sendiri sesuai kebutuhan Anda. Kambing merupakan salah satu ternak yang paling banyak dipelihara oleh masyarakat Nusantara. Permintaan akan ketersediaan kambing yang selalu meningkat setiap tahun, hal itu bisa dibuktikan dari meningkatnya konsumsi berbagai olahan makanan dari daging kambing seperti sate, gulai, tengkleng dan masih banyak lagi. Apalagi ternak kambing tidaklah sulit seperti ternak hewan yang lainnya. Sehingga bisa menjadi alternatif usaha ternak Anda. Kali ini kami akan berbagi bagaimana cara sukses usaha beternak kambing agar sehat dan gemuk.
Budidaya kambing adalah simpel, apalagi tersedianya sumber makanan yang melimpah disekitar kita. Daun dari berbagai jenis tanaman bisa Anda manfaatkan sebagai pakan kambing, namun Anda juga harus memperhatikan jenis daun apa saja yang menjadi makanan kesukaan kambing. Menurut pengalaman kami jenis tanaman yang menjadi makanan favorit kambing adalah lamtoro, nangka dan tanaman jenis rumput sebagai misal rumput kolonjono. Berikut kami beri sedikit tips dalam membuat pakan yang ideal. Dalam pemberianya untuk ternak kambing sebaiknya bervariasi untuk setiap harinya. Ini dilakukan supaya kambing lebih merasa nyaman sehingga cepat tumbuh besar. Untuk bahan dasar dari pakan alternatif ini bisa anda dapatkan disekitar Anda.
            Menurut saya bisnis yang paling menjanjikan saat ini adalah berternak kambing, disamping modal yang relatif dapat disesuaikan dengan isi kantong faktor resikonya tergolong sangat kecil, mungkin hanya 5% saja kemungkinan usaha gagal atau tidak sesuai harapan. disamping itu produktivitas kambing bisa dibbilang sangat tinggi. dalam 1 tahun seekor kambing betina dapat melahirkan 2 sampai 4 ekor. belum lagi kita bisa mendapatkan penghasilan sampingan berupa kotoran kambing yang dapat diolah menjadi kompos. coba bayang kan jika kita memiliki 20 ekor betina dalam setahun bisa melahirkan minimal 2 ekor maka sudah 40 ekor kambing yang dapat kita jual. bisa dibayangkan dengan harga kambing rata-rata 400 ribu per ekor untuk kambing dibawah 1 tahun maka pendapatan kotor anda hanya dengan menjual anakan kambing sebesar 16 juta, belum pertambahan bobot indukan yang semakin besar dan tambahan pupuk kompos yang bisa mencapai 30 karung perbulan dengan harga kurang lebih 20 rb per karung.
Disini saya tidak akan membahasa bagaimana cara berternak yang baik, cara mencari bibit, membuat pakan, pemasaran dan lain-lain. namun saya hanya akan mengulas betapa menggiurkannya beternak kambing dan betapa bodohnya kita yang telah membuat kesempatan ini menjadi sia-sia. jika kita lihat di australia para peternak dapat hidup makmur layaknya pengusaha. bahkan jika kita lihat sekilas peternak kambing di sana sangat menikmati pekerjaan mereka. berikut ini saya coba berikan analisa usaha beternak kambing dengan jumlah kambing sebanyak 22 ekor.
 Biaya Tetap pembuatan kandang  masa pakai 5 tahun          Rp.10.000.000, pembelian peralatan masa pakai 2 tahun Rp.  5.000.000, lain-lain    masa pakai 2 tahun Rp.   3.000.000,- TOTAL    BIAYA TETAP  Rp. 18.000.000.
Biaya Variable pembelian Bibit betina 20 ekor @ Rp.600.000, Rp.12.000.000,pembelian bibit jantan 2 ekor @ Rp.800.000, Rp.  1.600.000,- pembelian pakan 360 hari @ Rp.30.000, Rp.10.800.000,
Gaji karyawan 12 bulan @ Rp.1000.000,-                  Rp.12.000.000,- TOTAL    BIAYA VARIABLE                                                       Rp.36.400.000,-Pemasukan Penjualan Induk Betina 20 ekor @ Rp.900.000,-   Rp.18.000.000,- Penjualan Induk Jantan 2 Ekor @ Rp.1.500.000,-  Rp.  3.000.000,- penjualan anakan 40 ekor @ Rp.500.000,- ( dihitung rata-rata)    Rp.20.000.000,- Penjualan pupuk 500 karung @ 20.000,Rp.  10.000.000,- TOTAL PEMASUKAN  Rp.51.000.000,
Keuntungan 1.pendapatan                                                                           Rp.51.000.000
2.pengeluaran biaya variable              Rp.36.400.000
3.Biaya penyusutan                           Rp.  5.000.000
total pengeluaran                                                                      Rp.41.400.000,- 3. Keuntungan                                                                            Rp. 9.600.000
Sekilas keuntungan yang bisa kita dapatkan, untuk ukuran bisnis ini sangat menjanjikan daripada anda hanya menaruh uang di bank dengan cara mendepositokan.


II. PEMBAHASAN

ANALISIS SWOT
STRENGHT (Keunggulan)
v  Lokasi Yang Strategis
v  Kambing yang bervariasi sesuai permintaan
v  Kualitas ternak sehat dan berkualitas dari sisi daging
v  Karyawanya ramah – ramah
v  Tempat yang bersih
v  Promosi sesuai harga dan kualitas

WEAKNESS (Kelemahan)
v  Kurangnya permintaan yang drastis di hari biasa
v  Munculnya pesaing baru
v  Jarak pemasok yang jauh menjadi kendala
v  Pemasaran belum melalui website

OPPORTUNUNITY (Peluang)
v  Daging kambing / domba menjadi kebutuhan bagi bisnis yang lain
v  Relationship yang baik dengan pemasok
v  Membuka lapangan pekerjaan masyarakat

THREATS (Ancaman)
v  Munculnya usaha usaha yang sejenis
v  Persaingan harga dengan yang lebih murah
v  Rumput yang kurang subur  tiba tiba mati karena factor cuaca yang tidak menentu
Kehilangan karyawan yang ahli dalam bisnis tersebut


MATRIKS SWOT
              INTERNAL









EKSTERNAL
STRENGHT
v  Lokasi Yang Strategis
v  Kambing yang bervariasi sesuai permintaan
v  Kualitas ternak sehat dan berkualitas dari sisi daging
v  Karyawanya ramah – ramah

WEAKNESS
v  Kurangnya permintaan yang drastis di hari biasa
v  Munculnya pesaing baru
v  Jarak pemasok yang jauh menjadi kendala
v  Pemasaran belum melalui website


OPPORTUNITY
v  Daging kambing / domba menjadi kebutuhan bagi bisnis yang lain
v  Relationship yang baik dengan pemasok
v  Membuka lapangan pekerjaan masyarakat

STRATEGI SO
v  Mencari pemasok yang terdekat untuk efesiensi biaya.
v  Adanya kerja sama denga pemasok kambing/domba & pemasok rumput.
v  Menjalin hubungan yang erat dengan tiap konsumen dan menjaga nama baik.
STRATEGI WO
v  Merencanakan dan membuat promosi per bulan
v  Antisipasi pemasok cadangan untuk menghindari stock kosong.
v  Membuat training untuk masalah pengembalaan yang bagus.
THREATS
v  Munculnya usaha usaha yang sejenis
v  Persaingan harga dengan yang lebih murah
v  Rumput yang kurang subur  tiba tiba mati karena factor cuaca yang tidak menentu
v  Mempunyai bibit kambing/domba yang siap dikawinkan.
v  Memiliki kuliatas daging yang segar, dan harga sesuai kambing/domba.
v  Mengurangi biaya produksi dalam hal jarak pengiriman
v  Partisipasi dalam bisnis hewan penyembelihan hewan kurban di hari raya agar menjadi citra bisnis

v  Menyediakan vitamin untuk kambing/domba yang kurang sehat
v  Harus memiliki pemasok lebih dari 1 untuk antisipasi
v  Selalu aktif dan update dalam melakukan pemasaran di  media sosial & menarik perhatian pembeli lama dan baru.




MATRIX IFE
NO
FAKTOR – FAKTOR STRATEGI INTERNAL
WEIGHT
RATING
TOTAL SCORE
               KEKUATAN
1
Lokasi Yang Strategis.
0,10
4
0,4
2
Kambing yang bervariasi sesuai permintaan
0,15
4
0,6
3
Kualitas ternak sehat dan berkualitas dari sisi daging
0,04
3
0,12
4
Karyawanya ramah – ramah
0,09
3
0,27
5
Tempat yang bersih
0,05
3
0,15
6
Promosi sesuai harga dan kualitas
0,08
3
0,24
1,78
              KELEMAHAN
1
Kurangnya permintaan yang drastis di hari biasa
0,12
4
0,48
2
Munculnya pesaing baru
0,10
4
0,4
3
Jarak pemasok yang jauh menjadi kendala
0,08
4
0,32
4
Pemasaran belum melalui website
0,05
4
0,2


Jumlah = 1
1,4


MATRIX EFE

NO
FAKTOR – FAKTOR STRATEGI EKSTERNAL
WEIGHT
RATING
TOTAL SCORE
               PELUANG
1
Daging kambing / domba menjadi kebutuhan bagi bisnis yang lain
0,20
4
0,8
2
Relationship yang baik dengan pemasok

0,10
4
0,4
3
Membuka lapangan pekerjaan masyarakat

0,08
3
0,24
1,44
             ANCAMAN
1
Munculnya usaha usaha yang sejenis.
0,10
4
0,4
2
Persaingan harga dengan toko toko lain yang lebih murah .
0,06
4
0,24
3        
Rumput yang kurang subur  tiba tiba mati karena factor cuaca yang tidak menentu
0,15
4
0,6
4
Kehilangan karyawan yang ahli dalam bisnis tersebut

0,05
3
0,15
Jumlah = 1
1,39




















Keterangan :
1 = Tidak Penting
2 = Kurang Penting
3 = Cukup Penting
4 = Penting

Berdasaran hasil – hasil yang didapat dari Analisis internal dan eksternal pada tabel seperti ditulis diatas, maka hasilnya dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Strenght      : 1,78
2.Weakness     : 1,4
3.Opportunity : 1,44
4.Threats         : 1,39

Untuk mencari koordinatnya , dapat dicari dengan cara sebagai berikut :
·         Koordinat analisis internal
SW = ( S – W ) /2.
SW = ( 1,78 – 1,4 ) / 2 = 0,19
·         Koordinat analisis eksternal
OT = ( O – T ) / 2.
OT = ( 1,44 – 1,39 ) / 2 = 0, 025
Jadi titik koordinatnya teretak pada ( 0,19 : 0,025 )
Berikutnya, hasil koordinat tersebut disajikan pada diagram matrik swot untuk mengetahui posisi perusahaan .


Koordinat Kuadran


Setelah diketahui titk pertemuan diagonal – diagonal tersebut, maka posisi unit usaha diketahui kuadran I yaitu Expansion .

III. PENUTUP

Strategi Bisnis Unit

Tidak perlu menunggu hari raya kurban agar laris terjual , namun yang harus dilakukan adalah mulai berkerjasama & membuat promosi kepada pengusaha sate kambing serta memberi perhatian kepada pelanggan lama dan baru agar bisnis berlajut dikemudian hari.













1 komentar:

  1. pembahasannya cukup lengkap Kak, cukup membantu pembaca dalam menambah wawasan seputar wirausaha. terimakasih...
    Aplikasi Kasir Restoran Gratis

    BalasHapus