Rabu, 05 Juli 2017

ANALISIS TKO MEBEL IBU NUR

PROJECT UAS MANAJEMEN STRATEGIK
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA

TOKO MEBEL IBU NUR

PENULIS : ANNISA 
NPM : 1434020003



BAB I

Latar Belakang
Profil Usaha
Pada tahun 1986 Ibu Ida kreatif membuka usaha sendiri. Dia membuka usaha furniture dikarenakan banyak peminatnya. Kini, usaha furniture yang dirintisnya telah berkembang selain membuka peluang usaha dirumahnya ia juga mempunyai cabang yang tidak jauh dari rumahnya didaerah Lanji. Ia mampu menghidupi keluarga berserta 6 orang karyawannya.
Sebelum menjalankan usaha ini, Ibu Ida membuka usaha warteg yang terbilang cukup laris. Karna Ibu Ida dulunya sering ditipu oleh pembantunya Ibu Ida pun beralih membuka Usaha furniture. Disinilah perkembangan usaha tersebut makin meningkat. Dengan usaha ini Ibu Ida bisa membeli rumah sendiri serta mengkuliahkan anaknya hingga selesai serta membuka cabang di daerah lanji.
Juni 1988, dengan pesangon Rp 7.000.000,- yang didapatnya, ia membeli alat – alat furniture tambahan dan mengontrak rumah sebagai tempat usahanya. Rumahnya yang terletak di jalan raya membuat usahanya semakin maju. Setiap hari orang tidak pernah berhenti mampir dan membeli furniture buatannya. Ini karna harga yang ditawarkan Ibu Ida termasuk murah, dan barangnya pun berkualitas. Seperti lemari yang ia jual seharga Rp. 3.000.000,-. Yang membuat furniturenya ini menarik ialah bisa memesan sesuai selera konsumen.
Dalam usaha ini ia magajak anak dan sang istri untuk membantu mendirikan Toko Furniture Ibu Nur serta hal-hal yang perlu disiapkan untuk melayani pembeli dengan baik. Ia juga menyediakan menu barang-bareng furniture yang lain seperti: tempat tidur, meja makan, meja tamu dan lain-lain.Serta menyediakan aneka kasur lipat seperti: dari yang paling murah hingga yang termahal.




BAB II
Pembahasan
Toko Furniture Ibu Nur

strength
·         Kwalitas produk yang sudah dikenal masyarakat
·         Pengalaman yang sudah cukup lama dibidangnya
·         Fleksibilitas desain sesuai keinginan dan kebutuhan konsumen
·         Proses perakitan langsung di tempat konsumen
·         Membidik konsumen kelas menengah hingga atas
·         Produksi dilakukan oleh sendiri untuk menjamin kualitas
·         Tempatnya strategis dengan penduduk

Weakness
·         Adanya persaingan baru dalam industri furniture mewah
·         Modal yang dimiliki terbatas
·         Terbatasnya peralatan dan mesin mesin pendukung

·         Kebutuhan furniture makin tumbuh seiring dengan peningkatan rumah menengah atas
·         Resource bahan baku lain yang makin terbatas
·         Banyaknya produk impor yang murah namun tidak menjaga kualitas produk

Threats

·        Inflasi yang meninggi

·         Banyaknya pesaing yang menggeluti bidang yang sama

·         Maraknya produk impor karena adanya pasar bebas


Matrik SWOT

Strength
Weakness
Opportunity
SO
·         Kwalitas produk yang sudah dikenal membuat Kebutuhan furniture makin tumbuh seiring dengan peningkatan rumah menengah atas  masyarakat
·         Produksi dilakukan sendiri untuk menjamin kualitas karena Banyaknya produk impor yang murah namun tidak menjaga kualitas produk
·         Membidik konsumen kelas
menengah hingga atas sehingga Resource bahan baku lain yang makin terbatas
WO
·         Adanya persaingan baru dalam industri furniture mewah dan Kebutuhan furniture makin tumbuh seiring dengan peningkatan rumah menengah atas
·         Modal yang dimiliki terbatas sehingga resource bahan baku juga makin terbatas
·         Terbatasnya peralatan dan  produk impor yang murah namun tidak menjaga kualitas produk

Threat
ST
·         Kualitas produk yang sudah dikenal di masyarakat mengakibatkan inflasi meninggi.
·         Fleksibilitas desain sesuai keinginan dan kebutuhan konsumen sehingga banyaknya pesaing yang menggeluti bidang yang sama
·         Produksi dilakukan oleh sendiri untuk menjamin kualitasnya karena Maraknya produk impor karena adanya pasar bebas.
WT
·         Adanya persaingan baru dalam industri furniture mewah sehingga inflasi yang meninggi.
·         Karena terbatasnya peralatan dan mesin-mesin pendukung sehingga banyaknya produk impor
·         Modal yang sangat terbatas sehingga banyaknya pesaing yang lebih maju dalam hal bisnisnya.


Hasil Analisis SWOT :



WEIGHT
RATING
SCORE
Strengths







·         Kwalitas produk yang sudah dikenal masyarakat
·         Produksi dilakukan oleh sendiri untuk menjamin kualitas
·         Fleksibilitas desain sesuai keinginan dan kebutuhan konsumen

0.11


0.25


0.35


3



3


3


0.33



0.75


1.05

Weakness
·         Adanya persaingan baru dalam industri furniture mewah
·         Modal yang dimiliki terbatas
·         Terbatasnya peralatan dan mesin mesin pendukung

0.08




0.12


0.09



Jml: 1

4




4


3

0.32




0.48


0.27
3.2
Opportunities
·         Kebutuhan furniture makin tumbuh seiring dengan peningkatan rumah menengah atas
·         Resource bahan baku lain yang makin terbatas
·         Banyaknya produk impor yang murah namun tidak menjaga kualitas produk
0.11








0.25




0.35





3








3




3
0.33








0.75




1.05





Threat

·         Inflasi yang meninggi

·         Banyaknya pesaing yang menggeluti bidang yang sama

·         Maraknya produk impor karena adanya pasar bebas

         0.20



0.05




0.10




Jml : 1
4



3




3
0.8



0.15




0.30
3.25

Berdasarkan hasil-hasil yang di dapat dari analisis internal dan eksternal pada Tabel seperti ditulis di atas, hasilnya dapat diuraikan sebagai berikut:
Strengths          : 2.13
Weekness        : 1.07
Opportunities   : 2
Threat              : 1.25


Rumus :
SW =( S - W ) /2
OT = ( O - T ) /2

Jadi :
SW = (2.13 – 1.07 ) /2 =  0.53
OT = (2 – 1.25 ) /2 = 0.375

( 0.53 , 0.375)


koordinat kuadran 



Dapat disimpulkan bahwa Toko Ibu Nur mampu menghadapi peluang pasar yang sangat besar, sehingga tidak mengalami beberapa kendala/kelemahan internal. Fokus strateginya adalah dengan meminimalkan masalah-masalah internal yang ada di perusahaan, sehingga dapat meraih peluang pasar yang lebih kuat..


Dokumentasi 






Tidak ada komentar:

Posting Komentar