PROJECT UAS MANAJEMEN STRATEGIK
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA
TOKO MEBEL IBU NUR
PENULIS : ANNISA
NPM : 1434020003
BAB
I
Latar
Belakang
Profil
Usaha
Pada tahun 1986 Ibu Ida kreatif
membuka usaha sendiri. Dia membuka usaha furniture dikarenakan banyak
peminatnya. Kini, usaha furniture yang dirintisnya telah berkembang selain
membuka peluang usaha dirumahnya ia juga mempunyai cabang yang tidak jauh dari
rumahnya didaerah Lanji. Ia mampu menghidupi keluarga berserta 6 orang
karyawannya.
Sebelum menjalankan usaha ini, Ibu
Ida membuka usaha warteg yang terbilang cukup laris. Karna Ibu Ida dulunya
sering ditipu oleh pembantunya Ibu Ida pun beralih membuka Usaha furniture.
Disinilah perkembangan usaha tersebut makin meningkat. Dengan usaha ini Ibu Ida
bisa membeli rumah sendiri serta mengkuliahkan anaknya hingga selesai serta
membuka cabang di daerah lanji.
Juni 1988, dengan pesangon Rp
7.000.000,- yang didapatnya, ia membeli alat – alat furniture tambahan dan
mengontrak rumah sebagai tempat usahanya. Rumahnya yang terletak di jalan raya
membuat usahanya semakin maju. Setiap hari orang tidak pernah berhenti mampir
dan membeli furniture buatannya. Ini karna harga yang ditawarkan Ibu Ida termasuk
murah, dan barangnya pun berkualitas. Seperti lemari yang ia jual seharga Rp.
3.000.000,-. Yang membuat furniturenya ini menarik ialah bisa memesan sesuai
selera konsumen.
Dalam usaha ini ia magajak anak dan sang istri untuk
membantu mendirikan Toko Furniture Ibu Nur serta hal-hal yang perlu disiapkan
untuk melayani pembeli dengan baik. Ia juga menyediakan menu barang-bareng
furniture yang lain seperti: tempat tidur, meja makan, meja tamu dan lain-lain.Serta
menyediakan aneka kasur lipat seperti: dari yang paling murah hingga yang
termahal.
BAB
II
Pembahasan
Toko
Furniture Ibu Nur
strength
·
Kwalitas produk yang
sudah dikenal masyarakat
·
Pengalaman yang sudah
cukup lama dibidangnya
·
Fleksibilitas desain
sesuai keinginan dan kebutuhan konsumen
·
Proses perakitan langsung
di tempat konsumen
·
Membidik konsumen kelas
menengah hingga atas
·
Produksi dilakukan oleh
sendiri untuk menjamin kualitas
·
Tempatnya strategis
dengan penduduk
Weakness
·
Adanya persaingan baru
dalam industri furniture mewah
·
Modal yang dimiliki
terbatas
·
Terbatasnya peralatan dan
mesin mesin pendukung
·
Kebutuhan furniture makin
tumbuh seiring dengan peningkatan rumah menengah atas
·
Resource bahan baku lain
yang makin terbatas
·
Banyaknya produk impor
yang murah namun tidak menjaga kualitas produk
Threats
· Inflasi yang meninggi
·
Banyaknya pesaing yang menggeluti bidang yang sama
·
Maraknya produk impor karena adanya pasar bebas
Matrik
SWOT
|
Strength
|
Weakness
|
Opportunity
|
SO
·
Kwalitas produk yang sudah dikenal
membuat Kebutuhan furniture makin tumbuh seiring dengan peningkatan rumah
menengah atas masyarakat
·
Produksi dilakukan sendiri untuk
menjamin kualitas karena Banyaknya produk impor yang murah namun tidak
menjaga kualitas produk
·
Membidik konsumen kelas
menengah hingga
atas sehingga Resource bahan baku lain yang makin terbatas
|
WO
·
Adanya persaingan baru dalam industri
furniture mewah dan Kebutuhan furniture makin tumbuh seiring dengan
peningkatan rumah menengah atas
·
Modal yang dimiliki terbatas sehingga
resource bahan baku juga makin terbatas
·
Terbatasnya peralatan dan produk impor yang murah namun tidak menjaga
kualitas produk
|
Threat
|
ST
·
Kualitas
produk yang sudah dikenal di masyarakat mengakibatkan inflasi meninggi.
·
Fleksibilitas desain sesuai keinginan
dan kebutuhan konsumen sehingga banyaknya pesaing yang menggeluti bidang yang
sama
·
Produksi dilakukan oleh sendiri untuk menjamin kualitasnya
karena Maraknya produk impor karena adanya pasar bebas.
|
WT
·
Adanya persaingan baru dalam industri
furniture mewah sehingga inflasi yang meninggi.
·
Karena terbatasnya
peralatan dan mesin-mesin pendukung sehingga banyaknya produk impor
·
Modal yang sangat terbatas sehingga
banyaknya pesaing yang lebih maju dalam hal bisnisnya.
|
Hasil Analisis SWOT :
|
|
WEIGHT
|
RATING
|
SCORE
|
Strengths
|
·
Kwalitas produk yang
sudah dikenal masyarakat
·
Produksi dilakukan oleh
sendiri untuk menjamin kualitas
·
Fleksibilitas desain
sesuai keinginan dan kebutuhan konsumen
|
0.11
0.25
0.35
|
3
3
3
|
0.33
0.75
1.05
|
Weakness
|
·
Adanya persaingan baru
dalam industri furniture mewah
·
Modal yang dimiliki
terbatas
·
Terbatasnya peralatan
dan mesin mesin pendukung
|
0.08
0.12
0.09
Jml: 1
|
4
4
3
|
0.32
0.48
0.27
3.2
|
Opportunities
|
·
Kebutuhan furniture
makin tumbuh seiring dengan peningkatan rumah menengah atas
·
Resource bahan baku
lain yang makin terbatas
·
Banyaknya produk impor
yang murah namun tidak menjaga kualitas produk
|
0.11
0.25
0.35
|
3
3
3
|
0.33
0.75
1.05
|
Threat
|
·
Inflasi
yang meninggi
·
Banyaknya
pesaing yang menggeluti bidang yang sama
·
Maraknya
produk impor karena adanya pasar bebas
|
0.20
0.05
0.10
Jml : 1
|
4
3
3
|
0.8
0.15
0.30
3.25
|
Berdasarkan hasil-hasil yang di
dapat dari analisis internal dan eksternal pada Tabel seperti ditulis di atas,
hasilnya dapat diuraikan sebagai berikut:
Strengths
: 2.13
Weekness
: 1.07
Opportunities : 2
Threat : 1.25
Rumus
:
SW
=( S - W ) /2
OT
= ( O - T ) /2
Jadi
:
SW
= (2.13 – 1.07 ) /2 = 0.53
OT
= (2 – 1.25 ) /2 = 0.375
(
0.53 , 0.375)
koordinat kuadran
Dapat
disimpulkan bahwa Toko Ibu Nur mampu menghadapi peluang pasar yang sangat
besar, sehingga tidak mengalami beberapa kendala/kelemahan internal. Fokus
strateginya adalah dengan meminimalkan masalah-masalah internal yang ada di perusahaan,
sehingga dapat meraih peluang pasar yang lebih kuat..
Dokumentasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar